Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dikala ini merupakan salah satu bahan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang menjadi pembicaraan hangat dalam SKD CPNS 2018. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pendapat sejumlah akseptor SKD yang menilai Tes Karakteristik Pribadi (TKP) terbilang cukup sulit dengan nilai ambang batas yang sangat tinggi, sehingga banyak akseptor tidak lulus.
Bima Haria Wibisana selaku Kepala BKN memberikan bahwa Pemerintah sekarang sedang mencari alternatif untuk mendapat akseptor sejumlah 3 kali gugusan dalam SKD dan untuk mengisi kekosongan formasi. “Alternatif tersebut mungkin tidak dengan menurunkan Passing Grade lantaran Passing Grade tersebut sudah batas minimum. Namun kemungkinan alternatif lain yakni dengan sistem ranking, lantaran banyak akseptor yang mendapat nilai tinggi dalam bahan lain tetapi tidak memenuhi Passing Grade salah satu item SKD. Hal tersebut mungkin sebagai alternatif untuk memenuhi gugusan terutama untuk gugusan bidang Pendidikan dan Kesehatan,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Bima juga mengunjungi akseptor SKD yang sedang menunggu pelaksanaan sesi ketiga untuk Formasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membuka 1200 formasi. Bima menjelaskan kepada para akseptor bahwa soal TKP dibentuk untuk mengetahui respons akseptor atas sebuah insiden atau duduk perkara di masa depan. “Karena memang sasaran rekrutmen tahun ini yakni menjaring mereka yang siap menghadapi tantangan birokrasi pada 20-30 tahun mendatang. (Source : BKN.go id)